Kamis, 04 Desember 2008

Ikhwanul Muslim dan Tabligh Akan Ke Neraka???? atau BENAR?????

Fatwa-Fatwa Para Ulama Salafiyyah Wahabiyyah Terhadap Gerakan-gerakan Islam.
Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz:

Pertanyaan:
“Semoga Allah memberikan kebaikan kepadamu. Hadith Nabi dalam hal perpecahan umat: …Akan berpecah umatku menjadi 73 golongan. Semua di neraka kecuali satu… dan seterusnya.
Apakah Jemaah Tabligh (*tentunya termasuk pimpinan mereka seperti Maulana Muhammad Ilyas dan Maulana Muhammad Zakaria) dengan kesyirikan dan bidaah yang mereka miliki, juga jemaah Ikhwanul Muslimin (*tentunya termasuk pemimpin besar mereka Dr. Yusuf Qaradhawi, Hasan al-Banna, Syeikh Muhammad l-Ghazali, Syeikh Fathi Yakan, Dr Abdullah Azzam, Syeikh Ahmad Yasin, Syeikh Said Hawa dan lain-lain) dengan kekelompokan mereka dan ketidaktaatan mereka kepada pemerintah… apakah dua kelompok ini termasuk ke dalam kelompok-kelompok yang binasa?”

Jawab:
“Masuk ke dalam 72 golongan (*yang akan masuk ke neraka). Dan siapa saja yang menyelisihi aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah maka masuk kelompok 72 golongan. Yang dimaksud dengan kata ‘umatku’ adalah umat ijabah, yakni umat yang menyambut seruan Allah dan menampakkan diri bahwa mereka mengikuti Nabi . Mereka ada 73 golongan. Yang selamat adalah yang mengikuti baginda dan istiqamah di atas agamanya. Sedangkan yang 72 golongan, di antara mereka ada yang kafir, ada yang ahli maksiat, ada yang ahli bid’ah, bermacam-macam.”

Pertanyaan:
“Yakni, dua kelompok ini termasuk dalam 72 golongan itu?”

Jawab:
“Ya, termasuk dari 72 golongan itu (*Akan berpecah umatku menjadi 73 golongan. Semua di neraka kecuali satu. Maksudnya Maulana Muhammad Ilyas, Maulana Muhammad Zakaria Dr. Yusuf Qaradhawi, Hasan al-Banna, Syeikh Muhammad al-Ghazali, Syeikh Fathi Yakan, Dr Abdullah Azzam, Syeikh Ahmad Yasin, Syeikh Said Hawa dan lain-lain akan ke neraka)

(Sumber: salah satu rakaman pelajaran Al-Muntaqa di kota Tha‘if, 2 tahun sebelum kematian Ben Baz)


Muhammad Nashiruddin Al-Albani

“Tidak benar jika dikatakan bahwa Ikhwanul Muslimin termasuk Ahlus Sunnah, karena mereka memerangi As-Sunnah.”

(Sumber: Kaset Fatwa Para Ulama sekitar Jemaah Tabligh dan Ikhwanul Muslimin, studio Minhajus Sunnah, Riyadh)


Muhammad bin Salih Al-’Utsaimin

Pertanyaan:
“Apakah ada nas-nas dari Al-Quran dan Sunnah Nabi yang memperbolehkan berbilangnya kelompok atau ikhwan?

Jawabnya:
“Dalam Al-Qur`an mahupun As-Sunnah tidak ada sesuatu yang membolehkan berbilangnya kelompok-kelompok dan jemaah-jemaah. Bahkan yang ada, Al-Qur`an maupun As-Sunnah mencela hal itu. Allah berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belahkan agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah (terserah) kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.”
(Al-An’am: 159)

(Sumber: kitab Jama’atun Wahidah la Jama’at oleh Syeikh Rabi’)

Shalih bin Fauzan
Pertanyaan:
“Apa hukum kewujudan kelompok-kelompok seperti Jemaah Tabligh, Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir dan lain-lain di negeri muslimin secara umum?”

Jawab:
“Jemaah-jemaah pendatang ini wajib untuk tidak kita terima (*kalau diterima maksudnya berdosa), Kerena mereka ingin menyelewengkan dan memecah-belah kita. Menjadikan yang ini ikut jamaah Tabligh, yang ini ikut Ikhwanul Muslimin, yang ini begini… Kenapa berpecah seperti ini? Ini termasuk kufur terhadap nikmat Allah. Kita berada di atas satu jamaah dan agama kita jelas. Kenapa kita menjadikan yang rendah sebagai ganti yang baik?”

(Sumber: buku Al-Ajwibah Al-Mufidah)

Shalih Al-Luhaidan

“Ikhwanul Muslimin dan Jemaah Tabligh bukan termasuk orang-orang yang berada di atas manhaj yang benar. Sesungguhnya seluruh jemaah dengan penamaan-penamaan semacam itu tidak punya sandaran pada pendahulu umat ini.”

(Sumber: kaset Fatwa Para Ulama tentang Jamaah-jamaah dan Pengaruhnya di Negeri Al-Haramain, Studio Minhajus Sunnah, Riyadh)

Tidak ada komentar: