Senin, 15 Desember 2008

Monumen Oase Khum (18 Dzulhijah)


menuju-khum3

Demi Tuhan awan dan halilintar

jubahku dipakai gelandangan

puisiku dibaca orang-orang gila

rumahku dijarah penyamun sahara

tamanku dirusak kawanan srigala

Siapa rajawali, siapa kurcaci?

Siapa ksatria, siapa pecundang?

Mana samudra, mana gelembung buih?

Mana lelangit, mana lubang ular?

Perih, debu di mata

Nyeri, duri di rongga

Sesak, batu di dada

pangeran tak bermahkota

sebatang kara


Mestikah kutabuh genderang perang…

niscaya iringan keranda bersambung

Mestikah kutari-tarikan pedang…

dan menara-menara masjid runtuh

Mestikah kuterjang…

lalu Muhammad tersedu


aku hela napas

aku tengadahkan paras

aku labuhkan rasa

aku menangkan tabah

aku serahkan kepada sejarah

Tidak ada komentar: