Sabtu, 30 Agustus 2008

MARI BERJUANG MENJAUHI DOSA DI BULAN RAMADHAN DAN !! BULAN SETELAHNYA...................

Untuk memperoleh kedekatan dengan Allah, siapa pun harus meninggalkan segala macam dosa. Dirikan ibadah-ibadah fardu dan sunnah, termasuk doa-doanya. Yang terutama adalah mencegah diri dari berbuat dosa. Ini membutuhkan ketakwaan dan integritas, yakni elemen terpenting yang harus diambil oleh siapa pun.
Adalah kejujuran yang mencegah manusia dari melakukan dosa. Dosa tidak membiarkan seseorang untuk mencapai tepian samudra luas pengampunan Ilahi dan mendapatkan manfaat darinya. Dosa tidak membiarkan kita guna mengambil manfaat bagi kita sendiri puncak doa atau berpikir untuk memperbaiki jiwa kita. Marilah kita putuskan untuk menjauhkan diri kita dari dosa-dosa. Inilah syarat pertama.
Sudah tentu, dosa-dosa itu berbeda. Ada dosa individual, ada dosa sosial. Ada juga dosa-dosa yang dilakukan oleh tangan, mata, lidah, atau anggota tubuh lainnya. Barangkali dosa-dosa tidak tersembunyi bagi kaum Muslim. Mereka tahu apa itu dosa.
Siapa saja yang mendirikan salat, menunaikan ibadah-ibadah sunnah dan melaksanakan kewajiban-kewajiban agamanya, tetapi pada saat yang sama tidak mencegah diri dari berbuat dosa dan maksiat bisa diibaratkan dengan seseorang yang terkena batuk dan mengambil obat untuk menyembuhkan dirinya dan pada saat bersamaan menyantap makanan yang berbahaya bagi kesehatannya. Tentu saja, obat tersebut itu tidak ada efeknya.
Faedah terpenting dari suatu pemerintahan Islam adalah bahwa ia tidak mencemari atmosfer dengan dosa-dosa. Dalam suatu sistem (pemerintahan) arogan yang tidak Islami, atmosfer tersebut dikotori dengan dosa-dosa. Apabila orang hendak menjauhkan dirinya dari dosa-dosa dalam sistem tersebut, tampaknya mustahil baginya. Segala sesuatu menggiring manusia untuk melakukan dosa. Ini tidak terjadi dalam sistem Islam.
Dalam sistem Islam atmosfer kehidupan tidak disarati dengan dosa. Memang ada pendosa dalam masyarakat Islam di berbagai level, posisi, dan jabatan. Hal itu tak bisa diingkari tapi dosa hanya memiliki daya tarik personal. Hasrat-hasrat rendah manusia bisa mengarahkan orang kepada dosa. Sistem ini berbeda dari sistem setanik yang di dalamnya dosa adalah kriteria bagi kemajuan sosial juga.
Dalam sistem Islam, dosa bukanlah tolok ukur bagi kemajuan, sebaliknya ia adalah kontra nilai dan suatu rintangan di jalan kemajuan yang menurunkan martabat manusia ke derajat yang sangat buruk. Jika seseorang berbuat dosa, yang lainnya semestinya tidak mengatakan bahwa karena orang ini berbuat dosa, karena itu, tidaklah buruk untuk mengikutinya. Siapa pun yang berbuat dosa adalah pendosa, siapa pun ia. Adalah pendapat keliru dengan menyatakan bahwa karena fulan melakukan tindakan tertentu, mungkin saja perbuatan tersebut tidak salah.
Tentu saja, itu tidak menyenangkan untuk mengasumsikan bahwa sesuatu itu baik. Bahkan dianjurkan untuk berbuat demikian. Dalam seluruh aktivitas orang mukmin, orang harus melihat perbuatan dari pandangan positif. Sejauh mungkin semestinya ia tidak menganggap suatu perbuatan sebagai menyimpang. Namun ketika seseorang melakukan tindakan yang jelas-jelas salah, tidak ada perbedaan pelaku di sini. Siapa pun pelakunya ia, dosa adalah dosa. Nah, jika orang terkenal berbuat dosa, hukuman atas dosa mereka lebih besar. Karena itu, intinya adalah menghindari dosa.
Kita harus mencoba menjauhkan diri kita dari dosa di bulan Ramadan dengan amal dan pencegahan. Jika seseorang menjauhkan dirinya dari dosa, maka jalan akan terbuka baginya untuk mengangkat dirinya secara spiritual dan ia akan mampu menempuh perjalanan spiritual yang telah ditentukan bagi manusia. Akan tetapi, dengan beban dosa, perjalanan ini akan menjadi mustahil. Bulan Ramadan adalah kesempatan emas untuk menjauhi dosa.
Ya Allah, dekatkanlah diri kami kepada-Mu dan manusia serta kesempurnaan spiritual setiap harinya. Berilah kami pemahaman atas ajaran-ajaran Islam, cegahlah kami dari berbuat dosa, dan mudahkan kami menunaikan ibadah fardu dan sunnah. Di bulan suci, secara khusus, limpahi kami keberhasilan dalam berkomunikasi dengan al-Quran.
Ya Allah, bantulah model masyarakat Islam kami mengikuti masyarakat Islam dalam arti sebenarnya dari kata tersebut. Ya Allah, curahkanlah rahmat dan kasih sayang-Mu kepada pemimpin kami terdahulu yang kepadanya sistem ini, negeri, dan kaum Muslim yang sadar berutang budi. Ya Allah, segerakanlah kemunculan Mahdi yang dijanjikan!