Jumat, 26 September 2008

Transkrip Dialog Larry King – Ahmadinejad (bag 1)
Larry King: Tuan Presiden, terima kasih atas kedatangan Anda. Anda senang datang ke New York?


Mahmoud Ahmadinejad [MAN] (melalui penerjemah) : Dengan Nama Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Baik, ini adalah kantor pusat PBB. Adalah penting bahwa kami datang ke sini dengan para pemimpin negara dan untuk mendorong kerja sama yang diperlukan bagi manajemen urusan dunia sekarang. Tentu saja, saya sangat tertarik untuk berbicara dengan bangsa Amerika.


LK : Tetapi, ada semacam perselisihan di antara negeri, atau setidaknya para pemimpin dari negeri tersebut. Apakah Anda mengira bahwa Anda bisa melakukan langkah-langkah maju dalam hal itu?


MAN : Ya, tentu saja, perselisihan bukanlah tujuan kita. Sampai sekarang, kami senantiasa tertarik dalam menjalin hubungan persahabatan. Perselisihan adalah satu sis pada pihak politisi Amerika. Sementara, bangsa kami senantiasa membela diri terhadap perselisihan tersebut.


Tapi jelaslah, bangsa-bangsa tidak punya masalah apa pun satu sama lain. Dan kami tidak punya masalah apa pun dengan warga Amerika. Namun ketika pemerintah Amerika menggunakan bahasa kekuatan, kami tidak punya pilihan selain mempertahankannya. Kami telah melakukan banyak hal. Jika Anda ingat, saya pernah berkirim kepada Tuan Bush. Surat itu awal dari sebuah usaha dan hubungan segar. Kami membantu di Irak untuk membangun keamanan dan kenyamana, juga suatu pemerintahan baru. Saya juga meminta agar kami saling berbicara satu sama lain di PBB.


LK : Presiden tidak membalas surat Anda, bukan?


MAN : Saya kira Tuan Bush mempunyai banyak kesempatan emas, termasuk kesempatan-kesempatan ini dan inisiatif-inisiatif oleh saya.


LK : Tetapi ia meninggalkan jabatan. Anda akan berhubungan dengan presiden baru. Omong-omong, apakah Anda mempunyai preferensi di antara semua kandidat?


MAN : Tidak. Kami tidak punya preferensi karena kami percaya bahwa semua ini terkait dengan urusan dalam negeri AS dan keputusan-keputusan yang berlaku seharusnya dibuat oleh warga Amerika. Dan tidaklah penting bagi kami.


Pada dasarnya, masalahnya adalah bahwa presiden yang dipilih oleh warga Amerika harus memilih sebuah jalan dan pendekatan kebijakan dan bagi kami, melihat pendekatan kebijakan itu.


Ini merupakan periode kampanye. Setiap orang bisa mengatakan apa pun. Kami tidak peduli hal itu. Masalahnya adalah ketika seseorang berada dalam sebuah jabatan, kita harus melihat dan mengamati apakah orang itu akan membuat, menciptakan sejumlah perubahan dalam kebijakan atau melanjutkan metode usang yang lama.


Saya kira hal yang lebih penting ketimbang itu adalah siapa yang sesungguhnya memilih untuk jabatan itu.


LK : Apakah Anda bersedia bertemu dengan Senator McCain atau Senator Obama?


MAN : Saya telah mengatakan bahwa, sebenarnya, pada perjalanan yang sangat singkat ini di New York, saya bersedia berbicara dengan calon-calon presiden di depan pers, dengan kehadiran para anggota pers dan media, serta mendiskusikan masalah-masalah dunia dan mendebat mereka.


Saya percaya bahwa kami telah melakukan apa pun yang kami bisa, dalam hal ini.


LK : Mengapa Anda mengira, mereka tidak ingin berbicara kepada Anda? Mengapa Anda mengira Bush, McCain, Obama, mengapa mereka tidak ingin berbicara dengan Anda?


MAN : Seharusnya Anda bertanya kepada mereka. Jangan bertanya kepada saya.


LK : Anda dianggap sebagai …

MAN : Kita perlu bicara dan dialog.


LK : Tetapi Anda telah dianggap sebagai musuh Negara. Dan banyak hal yang bangsa Amerika cemas dengan hal-hal yang berkaitan dengan Iran.

Anda setuju bahwa Anda adalah, untuk sebuah kata yang lebih baik, figur kontroversial, bukan?


MAN : Negara kami Iran mempunyai suatu catatan sejarah yang panjang yang merentang hingga 7000 tahun dan bangsa Iran tidak pernah mengambil langkah yang salah terhadap bangsa lain. Sepanjang sejarah, ia telah membuktikan bahwa Iran adalah bangsa yang bertujuan untuk perdamaian dan persahabatan dengan bangsa lain.


Perang yang terjadi di sejarah silam, satu-satunya perang yang berkonfrontrasi dengan kita dalam skala besar adalah perang Saddam Hussein terhadap kita. Itu, jika Anda ingat, didukung oleh pemerintah AS dan sejumlah pemerintah Eropa terhadap kita. Apa yang kami lakukan adalah pembelaan diri yang tak bersalah.

Tentu saja, saya akan selalu membela hak-hak setiap bangsa, dengan hak-hak, hak-hak legal dari bangsa saya. Ini adalah tanggung jawab setiap presiden.

Namun pembelaan ini tidak berarti bahwa kita harus melanggar hak-hak bangsa lain.


Anda tahu bahwa sepanjang serangan AS atas Irak, sesungguhnya kami diajak untuk masuk sebagai sekutu atau (terlibat) perang, sampai tingkatan tertentu—bukan koalisi, tetapi perang—hanya agar Saddam melancarkan perang terhadap kami yang sudah berlangsung selama delapan tahun.


Pada dasarnya, itu menyerang balik dan membalas perang, dengan kata lain. Karena itu kami menolak
.

LK : Tapi tidakkah Anda senang, AS membantu dunia memakzulkan Saddam Hussein?


MAN : Bagaimana Anda menafsirkan bentuk pendekatan politik yang berbeda yang pemerintah AS pilih? Dan kadan-kadang semuanya saling bertentangan. Sekarang, selama delapan tahun, Saddam didukung melawan kami. Ia membombardir kota-kota Iran. Ia menggunakan senjata-senjata kimia melawan kami. Sementara, pada saat yang sama, pemerintahan AS mendukung Saddam. Lalu AS pergi dan mengusir Saddam. Barangkali dalam contoh pertama, kami gembira. Tetapi ketika kami menyadari bahwa pemerintahan AS lebih tertarik untuk menetap di Irak dan mendominasi, melalui kehadirannya di Irak, kami, saya bertanya kepada Anda, sudikah Anda bergembira jika Anda berada di dalam sepatu kami menyaksikan ini?


LK : Tuan Presiden, Anda pernah jadi walikota dan kami pun mempunyai mantan walikota, sekarang gubernur, Ny. Palin, yang sekarang calon wakil presiden. Apa pendapat Anda tentang dia? Apakah Anda ingin bertemu dengannya?


MAN : Saya telah katakan kepada Anda bahwa kami telah melakukan apa pun yang kami perlukan sehubungan dengan diskusi ini. Kami mengirim surat kepada Tuan Bush. Kami juga mengundang orang-orang di sini untuk berbicara di Markas Besar PBB. Secara regional, kami membantu dalam menciptakan keamanan dan kenyamanan. Kami rasa ini saat tepat bagi para pejabat Amerika untuk membuat, mengambil langkah-langkah berikutnya.


LK : Tapi Anda ingin bertemu dengannya? Jika ia berkata, “Saya ingin bertemu dengan Anda”, apakah Anda sedia bertemu dengannya?


MAN : Saya akan menunggu dan melihat perkembangan yang terjadi. Sudah tentu, kami tertarik untuk saling berbicara. Kami percaya bahwa melalui dialog dan pembicaraan, segala sesuatu bisa diatasi lebih mudah. Tentu saja, sebuah dialog yang telah diatur oleh sebuah lingkungan yang didasarkan pada penghormatan dan keadilan. Sekarang, apakah Anda yakin bahwa ia akan menjadi presiden?


LK : Tidak, tidak, tidak. Saya berkata ‘ia tengah menuju’. Ia akan menjadi, mungkin wakil presiden.

MAN : Ia ingin menjadi wakil presiden.


LK : Benar. Kalian berdua (pernah) menjadi walikota, bukan? Jadi, kalian punya sesuatu yang sama.


MAN : Saya harap, kami bisa saling berbicara ketika kami berdua sama-sama (masih) walikota (tertawa).


LK : Ok. Salah satu ketakutan besar yang Amerika miliki, dunia miliki tentang Iran, adalah senjata-senjata nuklir. Bisakah Anda mengatakan kepada kami, apa yang Anda tengah lakukan sekaitan dengan senjata-senjata tersebut? Apakah Anda membangun senjata-senjata itu? Apakah status negeri Anda dan senjata-senjata nuklir?


MAN : Sebenarnya Anda telah memunculkan tiga isu. Pertama, Anda katakana bahwa dunia takut pada Iran dan prihatin akan hal itu. Saya bertanya kepada Anda, belahan dunia mana yang kita bicarakan? Apakah AS sama dengan seluruh dunia, sehingga masalah bagi AS menjadi masalah dunia? Ataukah, apakah itu adalah AS dan sekutu-sekutunya? Tentu tidak.

LK : Ya. Barat …


MAN : Tidak benar. Saya katakan kepada ANda. Anda lihat, jika Anda tengah membicarakan Negara-negara Barat, saya harus katakan, keprihatinan kami mereka terhadap kami bukan hal baru. Mereka selalu prihatin. Mereka adalah pihak-pihak yang menginspirasi Saddam untuk menyerang Iran dan mendorong kami terlibat dalam perang delapan tahun. Kelompok teroris yang membunuh presiden, perdana menteri kami, para pejabat kami, sekarang bebas aktif di Negeri-negeri Barat.


Tapi mari saya katakana kepada Anda bahwa Gerakan Non-Blok sesungguhnya telah mendukung gerakan nuklir damai kami. 57 negara anggota Organisasi Konferensi Islam juga memberikan dukungan kepada kami dalam hal ini. Banyak anggota organisasi lainnya, organisasi multilateral yang telah mendukung usaha dan upaya kami.


Jadi, tidak tepat seluruh dunia prihatin pada kami. Ini adalah hal pertama yang harus diklarifikasi.


Hal kedua adalah menyangkut persoalan bom. Kami percaya, sebagai masalah ajaran agama, kami harus menentang segala jenis bentuk senjata pemusnah massal, termasuk senjata-senjata nuklir. Produksi dan penggunaan senjata nuklir termasuk salah satu tindakan yang paling dibenci menurut kami.


Selain itu, kami percaya bahwa bom atom telah kehilangan manfaatnya dalam masalah-masalah politik. Masa untuk bom nuklir sudah berakhir. Barangsiapa yang berinvestasi di di sana tengah memasuki jalan yang keliru.


Apakah bom nuklir mampu menolong seluruh Uni Soviet dan mencegah keruntuhannya? Apakah ia mampu membawa kejayaan bagi Uni Soviet, baik di Afganistan ataupun Irak?


Bisakah ia digunakan untuk tujuan itu? Bisakah bom nuklir menyelamatkan rezim Zionis?


Masa bom itu sudah berakhir. Inilah masa pemikiran, masa bagi kebudayaan, dan alas an untuk eksis.


Ada juga perdebatan ketiga dalam persoalan nuklir. Kita semua menyadari bahwa, pada dasarnya, masalah nuklir menyangkut Iram adalah masalah yang sangat dipolitisir. Sesungguhnya ia benar-benar dipolitisasi. Ia bukan perang hukum sama sekali.


IAEA telah berkunjung, telah menyebutkan lebih dari 12 kali dalam dokumen-dokumennya dan memverifikasi bahwa aktivitas nuklir Iran adalah aktivitas damai. Agensi telah menyebutkan bahwa mereka sebenarnya belum melacak penyimpangan pada pihak Iran. Jadi, saya ingin menambahkan bahwa seluruh aktivitas kita di ranah tersebut betul-betul sah dan damai.


LK : Anda terbuka untuk inspeksi kepada siapa pun yang ingin menginspeksi?


MAN : Jumlah terbesar inspeksi dalam sejarah IAEA telah dilakukan dengan negeri Iran. Kami telah memberikan kepada IAEA jumlah dokumen paling besar dalam sejarahnya. Tak satu negeri pun di dunia telah bekerja sama dengan badan tersebut sebanyak yang telah Iran lakukan.

Dan semua itu diverifikasi.


Tetapi saya ingin bertanya kepada Anda, pada saat yang sama, ada beberapa negara yang memiliki gudang-gudang senjata nuklir dan secara actual mengembangkan sebuah perang nuklir zaman baru. Seharusnya mereka juga diselidiki bukan? Tidakkah Anda mengira bahwa aktivitas mereka seharusnya diarahkan kepada satu tujuan?

Siapakah yang sebenarnya ancaman?


Kami bekerja dengan IAEA, dengan mekanisme pengawasan mereka, sementara IAEA juga telah mengatakan bahwa mereka tidak menemukan dokumentasi apa pun yang menyebutkan bahwa Iran telah menyimpang dari jalan damai atau benar-benar orang yang sedang mengembangkan generasi keempat dan kelima senjata-senjata nuklir dan secara histories telah menggunakan senjata-senjata nuklir.

LK : Well…


MAN : Tidakkah Anda menganggap rezim Zionis perlu sejumlah inspeksi juga? Saya maksud, bukankan di sini ada standar ganda?


LK : Presiden, Anda menyebutkan rezim Zionis. Anda telah menyebut…saya ingin benar dalam hal ini… Anda telah meminta agar Israel dihapus dari peta. Sekarang, karena Anda mengatakan itu, Anda adalah sebuah bangsa damai, Anda tidak memaksudkannya secara militer. Apakah yang maksud ‘menghapus dari peta’ secara politik?


MAN : Saya kira saya harus menjelaskan dua hal di sini. Hari ini menandai tahun keempat dari … saya berkunjung ke kota New York. Dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada saya adalah pertanyaan-pertanyaan yang sama yang ditanyakan empat tahun silam, sementara dunia telah melewati berbagai perubahan luar biasa dan banyak perkembangan yang telah terjadi sejak itu di AS, di Eropa, dan di mana-mana di seluruh dunia. Perkembangan-perkembangan tersebut adalah baru.


Saya telah menjawab persoalan ini beberapa kali sebelumnya. Faktanya, kami menentang dasar-dasar rezim Zionis disebabkan perdamaian dan keadilan. Kami mencari suatu perdamaian yang mungkin.


Barangkali saja seorang wartawan yang memiliki pengalam bertahun-tahun, Anda harus menyadari apa yang tengah terjadi di Timur Tengah.


Selama lebih dari 60 tahun, lebih dari lima juta orang Palestina telah diusir… orang yang dipaksa keluar dari rumah-rumah mereka.


Sedangkan mereka yang telah berdiam dibombardir setiap hari secara militer. Mereka dibunuh di rumah-rumah mereka. Perempuan dan anak-anak ditawan. Kesehatan, air, dan makanan tidak selalu sampai kepada mereka secara memadai. Anak-anak kehilangan nyawa mereka, sebagaimana perempuan, sebagai akibatnya. Kadang-kadang perempuan meninggal karena melahirkan. Tokoh-tokoh Palestina dibunuh dan itu terus berkembang sampai ke tingkat yang sesungguhnya disiarkan sebelumnya.


Tiga perang bintang dimulai oleh rezim Zionis, yang terakhir adalah pada tahun 2006 ketika mereka menyerang Lebanon.

Jadi kapan bencana ini, katastrof ini berakhir?

Solusi kita adalah solusi kemanusiaan.

LK : Bagaimana?


MAN : Apa yang kami katakan adalah bahwa dalam kawasan Palestina, mesti ada referendum bebas. Bangsa Palestina harus menentukan nasib mereka sendiri. Ini adalah spirit dan memo dari Piagam PBB.

Saya ingin bertanya kepada Anda… Saya ingin bertanya kepada Anda, sebenarnya, bagaimana mungkin memaksa keluar seseorang dari sebuah negeri kemudian mengumpukan orang lain dari seluruh dunia dan membiarkan mereka duduk dan tinggal di rumah-rumah yang lain dan membangun sebuah pemerintahan?


Itu benar-benar suatu logika yang tidak bisa diterima. Apakah yang bangsa Palestina harus lakukan?

LK : Mengapa…?


MAN : Masyarakat dunia yang Amerika klaim, bagaimana bisa tidak mempersonifikasikan suara bangsa Palestina?

LK : Mengapa…?

MAN : Enam puluh tahun pengusiran. (bersambung)


(diterjemahkan dari bahasa Inggris oleh Arif Mulyadhi, Pemred Penerbit Alhuda-ICC).

Tidak ada komentar: